
MERESUM
TIGA SUMBER MENGENAI SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) YANG BERKUALITAS KEMUDIAN MEMILIH
SALAH SATU SUMBER YANG TERBAIK
Disusun guna memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Pengembangan kualitas SDM
Dosen Pengampu : Drs. Sunarko,Ms.i
Disusun oleh :
Siti
Hayani
(3201411145)
Rombel
02
JURUSAN
GEOGRAFI
FAKULTAS
ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
2013
Era globalisasi yang ditandai dengan transparansi di
segala bidang kehidupan, telah menuntut SDM berkualitas yang memiliki
seperangkat pengetahuan dan keterampilan yang memadai yang diimbangi dengan
nilai-nilai tertentu sesuai dengan karakter dunia baru. Yaitu dunia tanpa batas
(borderless world) yang berarti komunikasi antar manusia menjadi begitu
mudah, begitu cepat, dan begitu intensif sehingga batas-batas ruang menjadi
sirna. Adapun nilai-nilai tersebut antara lain; profesionalisme, kompetitif,
efektif dan efisien dalam tata kerja, sehingga fungsi pendidikan tidak sekadar
sebagai (agent of knowledge)
akan tetapi harus mampu mengakomodir pengalaman, keterampilan dan
nilai-nilai globalisasi dalam satu paket pendidikan. Dengan demikian orientasi
pendidikan harus terkait dan sepadan (link and match) dengan kebutuhan masyarakat
yang terus berkembang dengan berbagai sektor kebutuhan, terutama dunia industri
dan dunia usaha. Sehingga perlu adanya pandangan baru tentang manusia
berkualitas dalam pendidikan di abad globalisasi ini
Zainal Arifin, Nuansa Teosentris
Humanistik Pendidikan Islam; Signifikansi Pemikiran
Hasan Langgulung dalam
Konstalasi Reformasi Pendidikan Islam, (STAIN
Cirebon: Lektur-Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam).
Tinggi rendahnya kualitas SDM antara lain ditandai
dengan adanya unsure kreatifitas dan produktifitas yang direalisasikan dengan
hasil kerja atau kinerja yang baik secara perorangan atau kelompok.
Permasalahan ini akan dapat diatasi apabila SDM mampu menampilkan hasil kerja
produktif secara rasional dan memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan
yang umumnya dapat diperoleh melalui pendidikan. Dengan demikian, pendidikan
merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan kualitas SDM. Program
peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan akan memberikan manfaat pada
lembaga berupa produktifitas, moral, efisiensi kerja, stabilitas, serta fleksibilitas
lembaga dalam mengantisipasi lingkungan, baik dari dalam maupun dari luar
lembaga yang bersangkutan. Fungsi dan orientasi pendidikan dan peningkatan kualitas
SDM telah dibuat dalam suatu kebijakan Depdiknas dalam tiga strategi pokok
pembangunan pendidikan nasional, yaitu: 1) Pemerataan kesempatan pendidikan, 2)
Peningkatan relevansi dan kualitas pendidikan dan 3) Peningkatan kualitas
manajemen pendidikan. Dari batasan ini dapat disimpulkan bahwa proses
pengembangan sumber daya manusia itu terdiri dari perencanaan (planning),
pendidikan dan pelatihan (education and training), dan
pengelolaan (management).
Cut Zahri Harun, .Peningkatan
Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Pendidikan Merupakan Kunci Keberhasilan
Suatu Lembaga di Era Globalisasi dan Otonomi Daerah., dalamJurnal Pendidikan
dan Kebudayaan, Balitbang Diknas.
Para pakar khususnya futurolog pendidikan telah
menyusun berbagai skenario mengenai karakteristik manusia atau masyarakat abad
21, salah satunya sebagaimana pendapat Robert Reich yang dikutip oleh Prof. Dr.
Mastuhu, M.Ed., mengemukakan bahwa manusia berkualitas yang cerdas itu memiliki
ciri-ciri antara lain:
a.
Added Values (memiliki nilai tambah, keahlian, profesionalisme)
b.
Abstraction System Thinking (mampu berpikir rasional, mengabstraksikan
suatu
persoalan secara sistematis melalui pendekatan ilmiah objektif)
c.
Experimentation and Test (mampu berpikir di balik data-data dengan
melihat
dari
berbagai sudut)
d.
Collaboration (mampu bekerja sama, bersinergi).
Gambaran
di atas jelas merupakan suatu karakteristik nilai-nilai mentalitas yang harus
tampak pada profil dan penampilan (performance) sumber daya manusia (SDM)
abad 21.
Mastuhu, Menuju Sistem
Pendidikan yang Lebih Baik Menyongsong Era Baru Pasca Orba, (Makalah:
disampaikan pada Diskusi Panel HMJ-KI IAIN Jakarta, 13/12/98).
Komentar
:
Menurut saya dari ketiga sumber tersebut yang paling
baik dan sesuai dengan kualitas sumber daya manusia (SDM) saat ini adalah
pendapat dari Zainal Arifin, ia mengatakan bahwa sumber daya manusia (SDM) yang
berkualitas haruslah memiliki seperangkat
pengetahuan dan keterampilan yang memadai yang diimbangi dengan nilai-nilai
tertentu sesuai dengan karakter dunia baru. Yaitu dunia tanpa batas (borderless
world) yang berarti komunikasi antar manusia menjadi begitu mudah, begitu
cepat, dan begitu intensif sehingga batas-batas ruang menjadi sirna. Adapun
nilai-nilai tersebut antara lain; profesionalisme, kompetitif, efektif dan
efisien dalam tata kerja, sehingga fungsi pendidikan tidak sekadar sebagai (agent of knowledge) akan
tetapi harus mampu mengakomodir pengalaman, keterampilan dan nilai-nilai
globalisasi dalam satu paket pendidikan. Sedangkan menurut dua sumber lainnya
yaitu Cut Zahri Harun dan Mastuhu lebih mengedepankan bahwa sumber daya manusia
(SDM) yang berkualitas yaitu diukur dari tingkat pendidikannya, artinya semakin
tinggi pendidikan seseorang semakin berkualitas pula sumber daya manusianya.
Padahal hal tersebut sangatlah salah, banyak manusia yang tidak berendidikan
tinggi justru memiliki SDM yang berkualitas. Seprti yang dikatakan Zainal
Arifin bahwa sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas haruslah memiliki seperangkat pengetahuan dan
keterampilan yang memadai yang diimbangi dengan nilai-nilai tertentu sesuai dengan
karakter dunia baru. Mungkin ada sebagian manusia yang memiliki kualitas SDM
yang tinggi karena pendidikannya, namun banyak juga yang memiliki kualitas SDM
yang tinggi karena keterampilan dan profesionalismenya. Memang ada benarnya
jika pendidikan yang tinggi juga berpengaruh terhadap kualitas sumber daya
seseorang, namun pendidikan tidak hanya bisa didapatkan di bangku sekolah saja,
pendidikan dapat didapatkan dimana saja asal kita mau menyadarinya dan
memanfaatkannya.